Untuk lebih memahami apa itu mass market, saya berikan sebuah contoh sederhana di bawa ini:
Saat akan beranjak untuk mandi, Budi meminta adiknya untuk membeli shampo anti ketombe ukuran sachet merek X di warung tetangga sebelah. Si adik kemudian bergegas menuju warung, tapi ternyata shampo merek X yang diminta habis. Sang adik akhirnya pulang mengatakan pada kakaknya bahwa shampo X habis. Kemudian Budi meminta adiknya untuk membeli shampo mereka lainnya, terserah apapun mereknya yang penting shampo.Produk-produk dengan konsumsi harian yang berulang seperti shampo, sabun, odol, detergen, sikat gigi, mie instan, air minum dalam kemasan, minuman berkarbonasi, listrik, gas, dan lain sebagainya, itu semua adalah disebut dengan produk massal, di mana ini semua akan diproduksi untuk mass market atau pasar massal, yaitu sebuah pasar yang secara variasi produk ‘berukuran’ besar, dengan sedikit perbedaan selera, atau bahkan tanpa perbedaan selera sama sekali. Perhatikan kembali contoh di atas, ketika shampo X tidak ada, maka konsumen dengan cepat dapat beralih ke merek lainnya dengan jenis yang sama.
Dalam mass market, produsen pada umumnya akan mengembangkan dan memproduksi produk yang memang pada dasarnya semua itu dibutuhkan secara kontinu dan tentunya dengan standarisasi yang dapat diterima oleh semua orang. Harga produk akan dibuat sangat terjangkau bagi masyarakat, yang tentunya itu menjadi salah satu daya tarik untuk merebut pangsa pasar. Karena harga produk murah, maka digunakan metode produksi massal agar dapat memaksimalkan keuntunga. Sedangkan Untuk urusan pemasaran, biasanya akan menggunakan... ARTIKEL LENGKAP
Post a Comment