0

Di awal keberadaannya, Bitcoin sebagai ‘mother of cryptocurrency’, yang diciptakan seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, ingin menjadikan Bitcoin sebagai pembayaran, layaknya mata uang dengan status keberadaannya akan ada di luar kontrol dari regulasi yang berwenang, dalam hal ini bank sentral. Jadi ini seperti ‘community money’, bukan fiat money yang selama ini kita gunakan. Tapi lambat laun, dengan harganya yang semakin melambung tinggi, keberadaanya lebih condong ke aset investasi daripada sebuah alat pembayaran. Orang-orang banyak membeli kripto, bukan untuk tujuan transaksi, tapi disimpan dalam jangka lama berharap nilainya terus membumbung tinggi.




Fenomena ini akhirnya ‘ditangkap’ oleh beberapa pihak sebagai kesempatan bisnis, sekaligus memperkenalkan aset kripto kepada masyarakat. Di Indonesia sendiri saat ini marketplace terbesar untuk pasar kripto dipegang oleh Indodax, dengan volume trading yang mencapai lebih dari Rp3 triliun perbulannya. Tentunya sebagai marketplace kripto, produk aset yang ditawarkan adalah kripto, spesialisasi dan fokusnya hanya pada pasar kripto, karena pada dasarnya untuk trading mata uang fiat, sudah banyak broker khusus untuk itu. Jadi ini persoalan ‘brand awareness’, market kripto itu benar-benar isinya hanya kripto, tidak dicampur aduk dengan... ARTIKEL LENGKAP

Post a Comment

Apa itu Saham Gorengan ?

Coba bayangkan sebuah panganan gorengan, katakanlah pisang goreng atau bakwan goreng, apa saja sih yang terbersit di pikiran Anda.., pertama...

 
Top